Budidaya ikan hias termasuk hobi yang menyenangkan. Setiap orang memiliki hoby masing-masing. Seperti salah satu berikut ini saya akan membahas tentang ikan hias. Bagi yang hobi ikan hias, biasanya mereka bisa berjam-jam duduk di depan akuarium hanya untuk memperhatikan keindahan, keelokan warna.
Wadah Pemeliharaan Ikan Hias
Untuk wadah pemeliharaan umumnya menggunakan akuarium, kolam bak dari semen, kolam bak dai terpal, bak fiberglass atau wadah lain yang tidak bocor dan dengan ukuran yang beragam. Karena itu kita dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang tidak bocor dan dengan ukuran yang beragam pula.
Wadah pemeliharaan ikan ada yang sistem airnya mengalir dan ada yang tidak atau hanya tergenang. Wadah pemeliharaan bisa digunakan dengan fungsi yang berbeda, seperti wadah untuk perawatan induk ikan, tempat pemijahan, tempat penetasan telur, tempat pendederaan, tempat pembesaran serta untuk tempat penampungan hasil.
Sesuaikan wadah sesuai jenis ikan yang dibudidayakan. Seperti besarnya wadah dan juga untuk beberapa jenis sebaiknya anda beri sket untuk memisahkan mereka. Ini dilakukan agar ikan tidak melukai yang lainnya.
2. Penyesuaian Wadah untuk Ikan Hias
Ikan hias yang satu dengan yang lainnya memiliki lingkungan hidup yang berbeda. Lingkungan hidup yang paling berpengaruh adalah air, suhu, derjat keasaman (PH), kandungan oksigen dan juga kecerahan.
Sediakan air dengan kandungan kimiawi zero atau paling tidak minimal. Untuk suhu air sebaiknya berkisar antara 24-30 C. keasaman air (PH) kurang lebih 6-7, oksigen terlarutnya > 3 ppm dan kecerahan air berkisar 30-60 cm.
Sumber air bisa kita dapatkan juga dari berbagai sumber, seperti berasal dari air tanah, air sungai dan air PAM. Air yang akan digunakan harus didiamkan terlebih dahulu dan diendapkan selama 12-24 jam sebelum dipakai. Ini bertujuan agar kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang ada di dalam air hilang. Dan untuk menyesuaikan PH dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya bila terlalu asam atau basa.
Air yang digunakan akan mengalami penurunan kualitas. Seperti air menjadi kotor akibat sisa pakan dan kotoran ikan. Oleh karena itu di butuhkan pembersih air (penyiponan). Caranya dengan membuka pipa pembuangan atau menyedotnya. Air yang dibuang maksimal ¾ bagiannya. Setelah itu diisi kembali dengan air yang sudah diendapkan sebelumnya.
3. Pakan Ikan Hias
Pakan untuk ikan hias biasanya pakan alami dan pakan buatan. Jenis pakan alami yang biasa diberikan yaitu infusoria, kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, dan ikan kecil. Untuk pakan buatan pada umumnya berbentuk pellet yang kadar proteinnya dapat diatur sesuai kebutuhan pertumbuhan ikan.
4. Memilih Calon Indukan Ikan Hias
Dalam proses pemijahan diperlukan indukan ikan jantan dan ikan betina. Induk yang digunakan harus cukup umur untuk dipijahkan dan sudah matang gonad (kelamin).
Untuk mengetahui tingkat kematangan gonad pada ikan hias dapat dilihat dari cirinya seperti kalau pada induk betina, perut gendut kea rah genital dan apabila diraba terasa lembek serta halus, genital menonjol dan apabila diurut akan keluar telur. Untuk induk jantan bila diurut kearah genital akan mengeluarkan cairan sperma.
Calon indukan kondisi badannya harus sehat, tidak terjangkit penyakit dan berasal dari keturunan yang bagus. Untuk mendapatkan indukan ini anda bisa membeli ke peternak ikan hias dan bisa juga dengan cara hobiis atau menghasilkan sendiri.
5. Pemijahan Ikan hias
r
Pada proses pemijahan atau pembuahan telurnya ada yang berlangsung secara internal dan eksternal. Kerana ikan hias ada yang bertelur dan beranak. Pada setiap jens ikan perlakuan proses pemijahannya berbeda. Untuk memudahkan kita harus menyiapkan media, bahan, alat yang diperlukan dalam proses pemijahan.
Ikan hias yang tidak bisa memijah sendiri atau secara alami dapat diperlakukan dengan cara menyuntikkan hormone perangsang (induced spawning) agar dapat memijah sendiri baik secara alami atau melalui pengurutan (stripping).
6. Penetasan Telur Ikan Hias
wLama waktu telur menetas tergantung pada masing-masing jenis ikannya. Biasanya telur akan menetas setelah 24 jam dan menjadi larva. Proses penetasan (inkubasi) telur dapat dilakukan di akuarium, kolam permanen, corong dan hampa.
Saat proses penetasan ada yang dilakukan dengan cara mengangkat induk secara keseluruhan atau ditinggal salah satu induknya. Ini tergantung jenis ikan hiasnya karena setiap jenis ikan hias memiliki karakteristik yang berbeda.
7. Perawatan Larva Hingga Pembesaran
t
Telur yang menetas akan menjadi larva. Larva ikan biasanya ditempatkan di akuarium, kolam bak, bak plastic, fiber glass, kolam tanah ataupun wadah lain.
Sejak menetas dan sampai kurang lebih berumur seminggu larva tidak perlu diberi makan karena cadangan makanan mereka masih ada yaitu berupa kuning telur (yolksack). Setelah seminggu baru bisa diberi makan berupa kutu air, infusoria, cacing sutera atau makanan lain baik yang alami maupun jenis makan buatan.
Di saat larva berubah menjadi ukuran benih dan mulai besar, maka pakan yang diberikan juga berubah. Pakan yang biasanya diberikan berupa kutu air, jentik nyamuk, cacing sutera, serangga, kodok, ikan kecil dan pellet. Pemberian pakan harus disesuaikan, karena jika tidak akan berpengaruh juga terhadap kualitas air. Apabila pemberian pakan berlebihan akan mengakibatkan kekurangan oksigen dalam air dan keracunan.
Untuk kepadatan penebaran benih harus disesuaikan dengan luasan media. Jangan terlalu padat karena dapat menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat dan jangan terlalu jarang karena tidak efisien atau pemborosan.
Ikan yang terawat akan mengalami pertumbuhan dengan baik. Namun biasanya ada yang tidak seragam, ada yang besar dibanding yang lain dan ada yang kecil. Untuk itu diperlukan penyortiran berdasarkan ukuran agar pertumbuhannya seragam.
Setelah dilakukan penyortiran berdasarkan ukuran, lakukan juga penyortiran anakan jantan dan betina. Ini dimaksudkan untuk menghindari pemijahan dini.
8. Hama dan Penyakit Ikan Hias
Penyakit yang menyerang ikan hias berupa penyakit yang disebabkan oleh parasit dan bukan parasit (non parasiter). Penyakit yang disebabkan oleh parasit pada umumnya menyerang badan ikan, insang, maupun tubuh ikan itu sendiri. Penyakit ini berupa protozoa, cacing, jamur, bakteri, dan virus.
Penyakit yang disebabkan bukan dari parasit (non parasite) biasanya bersumber dari factor lingkungan dan makanan. Makanan yang tidak dibersihkan akan menimbulkan berbagai penyakit, oleh karena itu makanan harus dicuci terlebih dahulu sebelum diberikan.
Ikan hias banyak sekali macamnya. Setiap ikan hias memiliki keunikan tersendiri dan memiliki keunggulan tersendiri juga. Begitu juga dengan harga ikan hias, berbeda-beda mulai dari ribuan bahkan ada yang sampai ratusan juta. Lantas ikan hias apa saja sih yang mahal ? Tapi, bukan itu yang akan kami ulas. Namun, kami ingin mengulas informasi cara pemasaran untuk ikan hiasa itu tersendiri. Nah, di sini kami akan memberikan beberapa sample jenis ikan hias. Dimana kami hanya akan menyebutkan beberapa saja. Karena jenis ikan hias itu banyak. Silahkan anda kasih koment sendiri, jika anda tahu jenis-jenis ikan hias yang lain. Ini dia beberapa jenis ikan hias ; 1. Ikan Mas Koki 2. Ikan Koi 3. Ikan Komet 4. Ikan Discus 5. Ikan Manfish 6. Ikan Bala Shark 7. Ikan Sumatra 8. Ikan Cupang 9. Ikan Lemon 10. Ikan Blackghost 11. Ikan Arwana 12. Ikan Sapu-Sapu 13. Ikan Parrot 15. Ikan Molly 16. Ikan Mickey Mouse 17. Ikan Spatula 18. Ikan Oscar 19. Ikan Louhan 20. Ikan Guppy 21. Ikan Redfin 22. Ikan ...
Cara Merawat Ikan Cupang Sebelum merawat cupang dewasa, alangkah baiknya untuk sobat cari tahu cara merawat anak ikan cupang dulu ya. Selanjutnya sobat berjalan memulai membuka usaha baru bermain dengan ikan hias air tawar (fishwater) . Ketahui dulu untuk menyiapkan tempatnya, berikut beberapa ukuran dan jenis aquarium dengan desain model terbaru. 1. Menyediakan Aquarium Semakin bermunculan nama ikan cupang, beraneka ragam aquarium buat ikan cupang juga bermodel-model dengan desain yang cantik dan indah. Bentuknya dapat menarik lingkungan, mulai dari yang bulat kecil, kotak persegi, hingga yang terbesar, pokoknya Anda tinggal milih sendiri lah. Ukuran aquarium ikan cupang sebenarnya tidak terikat dengan bentuk, namun yang paling ideal dan pantas buat cupang kisaran 15 x 15 x 20 cm. Salah satu jenis ikan yang memiliki sifat agresif adalah ikan cupang, maka untuk aquariumnya tidak memerlukan yang berukuran besar malah akan kelebihan lokasi. Selanjutnya sobat dapat memb...
Usaha ikan hias sebenarnya bukanlah usaha musiman, namun nyatanya saat sedang musim ikan hias, usaha ini akan naik dan berpotensi untuk berkembang pesat, walau penyuka ikan hias masih ada walau bukan musimnya. baca juga : strategi dalam bisnis musiman Jika anda ingin terjun dalam dunia bisnis ikan hias, ada baiknya anda memenuhi syarat-syarat berikut ini agar tidak hanya ikut-ikutan dan mendapatkan keuntungan yang minim : Pengetahuan tentang ikan hias berupa jenis, harga, dan potensinya Pengetahuan tentang perawatan ikan hias Pengetahuan dalam pemasaran ikan hias Jaringan bisnis ikan hias Jadikan hobi menjadi sumber penghasilan Itulah syarat yang harus anda miliki jika anda ingin sukses dalam bisnis yang satu ini. Syaratnya tidak repot kok, karena memang bisnis ini adalah hobi yang berubah jadi sebuah usaha, jadi kalau anda memang hobi dalam memelihara ikan hias maka anda akan mudah dalam menjalankan bisnis ini. Modal yang dibutuhkan dalam bisni...
Komentar
Posting Komentar